Senin, 14 Juni 2010

Kamis, 03 Desember 2009

TAHU PETIS PANDANARAN MAKANAN ASLI SEMARANG


Tahu Petis Makanan Asli (Khas) Semarang

       Tahu petis merupakan makanan khas semarang selain Loenpia atau lumpia, bandeng presto, dan wingko. Bagi masyarakat Semarang tahu petis biasanya dihidangkan pada saat minum sore atau malam hari (Jw. wedangan) bersama-sama gorengan yang lain, mendoan, tahu susur, gedhang goreng, pohung goreng dll. Karena sebagai makanan pelengkap wedangan, biasanya di Semarang tahu petis dijual pada malam hari di gerai-gerai gorengan dan gilo-gilo (Hidangan Istimewa Kampung versi Semarang).

       Tahu petis Semarang seringkali disangsikan keaslian atau ke-khas-annya karena petis  berasal dari Jawa Yimur tepatnya Sidoarjo. Sebenarnya bila diperhatikan ada perbedaan antara tahu petis Sidoarjo dengan tahu petis yang ada di Semarang, Tahu petis Jawa Timur dalam penyajian antara tahu dan petis dipisah, dan cara makannya tahu dicolekkan atau dicocolkan ke petis, sedangkan tahu petis semarang cara menghidangkannya petis disisipkan di tahu goreng dan cara makannya seperti makan burger atau sandwich. Dari rasapun sangat berbeda, karena petis yang digunakan untuk cocolan tahu di Jawa timur adalah petis yang biasa digunakan dalam sambel petis, sedangkan petis yang dipakai untuk isian tahu petis diolah dengan berbagai bumbu sehingga berasa manis-asin (jw, gurih) dan agak cair sehingga ketika dimakan kadang timbul sensasi ngecrot ke mulut.

Hibriditas Budaya Daerah Simpangan
       Keraguan akan ke-khas-an dan ke aslian makanan Semarang bukan hanya pada tahu petis, wingko Semarang pun sering dikatakan bukan makanan khas karena ada wingko babat yang berasal dari Babat, juga bandeng presto sering kali dikatakankan makanan khas dari daerah Juwana. Hal ini terjadi karena  banyak  makanan di semarang yang pembuatannya terinspirasi atau dihasilkan dari akulturasi ataupun hibriditas budaya. Sebagaimana dikatehui bahwa letak Semarang secara geografis marupakan daerah persimpangan antara Jawa Barat, Jawa Timur dan DIY, sehingga tidak mengherankan bila banyak sekali budaya, -pakaian, makanan, model rumah dll-, merupakan hasil hibridasi dari budaya luar daerah yang dicangkokkan ke budaya lokal. Begitu pula Tahu Petis, Wingko dan Bandeng, memang secara sepintas sama dengan makanan-makanan yang ada di daerah lain tetapi sebenarnya memiliki ke khasan yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

       Sebagai oleh-oleh khas dari Semarang, tahu petis memang masih belum seterkenal makanan lainnya seperti bandeng presto, loenpia dan wingko. Hal ini dikarenakan tahu petis di jual dimalam hari, sehingga bagi pendatang yang berwisata atau mempunyai acara di Semarang kurang mengenalnya. Kota Semarang harus diakui belum sepenuhnya menjadi daerah tujuan wisata dan masih sebagai daerah ampiran wisata. Kondisi ini menyebakan kurangnya wisatawan menginap yang akhirnya hanya makanan-makanan yang di jajakan di siang hari saja yang mereka kenal.

Tahu Petis Pandanaran
       Sebagai usaha baru gerai tahu petis pandanaran seolah ingin menjawab tuntutan kebutuhan tamu wisatawan yang datang ke Semarang atau mereka yang pernah tinggal di Semarang tetapi sekarang harus hidup di luar Semarang untuk bernostalgia dan mencicipi rasa tahu petis Semarang. Tahu Petis Pandanaran hadir di daerah tujuan wisata oleh-oleh di jalan Pandanaran Semarang pada siang hari. Kelebihan Tahu Petis Pandanaran dibanding tahu petis yang sudah ada lebih dahulu ada pada rasa dan kemasan. Rasa tahu petis pandanaran bukan hanya menyajikan rasa tradisional yaitu Rasa Orisinal (gurih) juga mencoba menyajikan rasa lain yaitu Rasa Pedas, dimana rasa pedas ini merupakan kegemaran sebagian masyarakat Indonesia, dan tahu petis pandanaran yang pertama membuatnya. Hal yang sangat penting dalam rasa tahu petis pandanran di ramu tanpa menggunakan MSG sehingga lebih aman bagi lambung.   Dari mulai buka pada tanggal 18 Nopember 2009 sampai denan akhir Nopember 2009 setelah diamati ternyata rasa sensasi pedas yang pertama kali dekembangkan oleh tahu petis pandanaran ini ternyata lebih banyak dibeli dibandingkan rasa orisinal.
Kelebihan lain dari Tahu Petis Pandanaran, karena memang hadir untuk segmen wisatawan dan tamu kota Semarang, penyajian tahu petis pandanaran dirancang untuk perjalanan jauh agar tidak lembek di perjalanan dan masih tetap enak dinikmati setelah perjalanan lebih dari 3 jam.
Akhirnya serasa belum lengkap bila datang ke Semarang tidak melewati Tugu Muda, melihat Lawang Sewu, mengitari Simpang Lima, menjelajahi Kota Lama, dan Menikmati Tahu Petis Pandanran.


Tags: TAHU PETIS, TAHU, PETIS, KULINER, MAKANAN, SEMARANG, PETA SEMARANG, WISATA SEMARANG, MAKANAN SEMARANG, FREE DOWNLOAD, PELUANG USAHA, RESEP MASAKAN, CARI UANG, PROGRAM FREE, KODYA SEMARANG, KOTA SEMARANG,